PENGAMPUNAN

Pengampunan adalah satu kata yang tidak langka lagi kita dengar dalam setiap kehidupan kita. Pengampunan merupakan satu hal yang sangat penting dalam kehidupan kita, di mana ketika kita mengampuni seseorang maka hal itu menunjukkan bahwa kita bisa menerima orang lain.  Mengapa kita perlu mengampuni, dan seperti apa pengampunan yang seharusnya?

Mengampuni orang lain bukan berarti kita harus melupakan apa yang telah dia lakukan kepada kita. Terkadang kita bisa mengingat kembali apa yang dilakukan orang lain kepada kita, tetapi walaupun kita mengingat kesalahan orang lain itu, kita bisa mengampuni dia. Mengampuni itu adalah pekerjaan yang mulia, di mana ketika kita mengampuni orang lain, hati kita terasa sangat tenang dan aman walaupun terkadang ketika mengingat masa lalu tetapi walalupun mengingat masa lalu kita tidak ada niat dalam hati untuk membalaskannya kembali.

Mengampuni merupakan pilihan diri sendiri bukan karena paksaan dari orang lain atau bukan karena dibujuk orang lain. Jika kita lihat dalam perintah Tuhan juga di dalam Firman-Nya kita diprintahkan untuk dapat mengampuni orang lain. Mengampuni ini merupakan salah satu dari ketaatan kita terhadap perintah Tuhan kepada ciptaannya.

Pengampunan pada dasarnya tidak akan bisa dilakukan tanpa kita memiliki iman ketaatan akan perintah Tuhan. Mengampuni adalah sikap yang bertentangan dengan natur kita sebagai manusia berdosa. Natur manusia yang berdosa berkata jika kita disakiti maka kita harus balas dengan menyakiti dia kembali, atau dengan kata lain dikatakan bahwa kejahatan itu dibalas dengan kejahatan. Tetapi ketika kita sudah hidup di dalam Tuhan maka kita akan melibatkan Roh Kudus dalam kehidupan kita, dalam setiap apapun yang kita lakukan dalam kehidupan kita. Roh Kudus dan iman ketaatan kita kepada perintah Tuhan akan mendorong kita untuk kita dapat mengampuni orang lain, sehingga dengan bantiuan Roh Kudus dan iman yang Tuhan berikan kepada setiap kita akan membantu kita untuk dapat melakukan pengampunan tersebut.

Mengampuni adalah membebaskan tahanan, dan tahanan itu adalah diri kita sendiri. Seringkali mengampuni bukanlah suatu yang instan, tetapi harus melewati proses yang lama. Tuhan Yesus juga pernah mengatakan kepada salah seorang murid-Nya yang bertanya kepada Dia bahwa mengampuni itu bukan sesuatu yang mudah dilakukan. Ketika kita mengatakan kepada orang lain, bahwa kita mengampuni dia, bukan berarti bahwa rasa sakit hati kita bisa langsung hilang, tidak berarti bahwa ingatan kita akan kesalahan orang lain itu lenyap sama sekali dari pikiran kita. Hal ini bisa saja terjadi seumur hidup kita.

Jangan pernah menyerah karena kita tidak mau mengampuni, kita tidak sedang berjuang sendiri. Kita dapat melakukan pengampunan sejati ketika kita menyertakan Tuhan dalam keputusan kita. Salah satu yang dapat kita perhatikan dalam hidup kita untuk mengetahui bahwa apakah kita telah mengampuni orang yang bersalah kepada kita, adalah ketika orang lain berusaha mengingatkan kita akan kesalahan-kesalahan orang lain, kita merasa damai sejahtera dalam hidup kitadan damai sejahtera itu datangnya hanya dari Allah yang telah memampukan kita untuk memberikan pengampunan bagi orang lain.

Hal yang dapat kita lakukan untuk mengampuni orang lain adalah dengam berdoa. Berdoa itu adalah cara terbaik meruntuhkan tembok keekerasan hati yang tidak mau mengampuni orang lain. Ketika kita memulai untuk berdoa kepada mereka, berarti kita belajar untuk melihatbseperti Tuhan melihat dan memiliki hati yang peduli, di mana Tuhan peduli kepada setiap manusia.saat kita bisa melihat orang lain dengan mata Allah, kita melihat diri kita dalam terang yang dari Allah. Kita juga akan menyadari bahwa kita pernah bersalah kepada orang lain, terutama kepada Tuhan, tetapi ketika menyadari akan kesalahan tersebut kita mengetahui bahwa Tuhan mengampuni kita. Yang menjadi pertanyaan bagi kita, mengapa kita tidak mau mengampuni orang lain yang bersalah kepada kita? Keputusan kita untuk mengampuni orang lain ada dalam diri kita sendiri, bukan tergantung pada sikap orang lain terhadap kita. Melalui pengampunan kita bisa menerangi hati orang yang masih keras dan diliputi kegelapan untuk mengenal Kristus.

Dalam pengampunan tidak sama dengan melupakan apa yang dilakukan orang lain kepada kita. Mengampuni adalah kesadaran orang untuk memutuskan mengampuni kesalahan orang lain yang membuat luka bagi kita. Dalam pengampunan yang dilakukan adalah menghilangkan rasa benci kepada orang lain dan keinginan untuk membalas kesalahan orang lain. Ada kalanya perbuatan jahat orang yang membuat kita terluka, masih berbekas dalam hati kita. Bekas itu memang tetap ada, tetapi dengan mengampuni bekas luka itu bisa sembuh.

Pengampunan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan kita di mana ketika kita mengampuni orang lain, berarti kita menyadari akan pengampunan yang diberikan oleh Allah kepada kita atas semua kesalahan dan dosa-dosa kita. Pengampunan itu sangat berhikmat dalam kehidupan setiap orang. Salah satu contoh yang dapat kita perhatikan tentang pengampunan yang luar biasa adalah pengampunan yang diberikan Yusuf kepada saudara-saudaranya, di mana saudaranya sudah melakukan kejahatan kepadanya, di mana Yusuf dibuang ke dalam sumur, kemudian dijual ke Mesir, dan ketika dia dijual, dia tidak mengalami ketenangan. Dia malah difitnah oleh istri raja. Tetapi yusuf tidak jatuh ke dalam dosa karena fitnah tersebut. Dia bergantung kepada Tuhan, dia takut akan Tuhan, sehingga dalam keadaan apapun yang dia alami dia selalu berseru kepada Tuhan dan menyerahkan hidupnya kepada Tuhan.

Ketika saudara-saudaranya datang kepada dia, dia tidak membalas apa yang dilakukan oleh saudara-saudaranya kepadanya, tetapi dia membantu saudaranya dalam kesusahan. Dan dia melihat hal yang positif dari apa yang dilakukan oleh saudaranya kepadanya. Dia melihat dari kaca mata Allah, di mana dia mengatakan bahwa walaupun saudara-saudaranya mereka-rekakan yang jahat kepadanya, tetapi Allah telah mereka-rekakan yang baik dibalik itu semua. Tuhan telah merencanakan sesuatu untuk kebaikan keluarga mereka.

Pengampunan yang diberikan oleh Yusuf kepada saudaranya adalah pengampunan yang membawa hikmat. Di mana kita dapat melihat bahwa Allah memakai berbagai cara untuk memelihara umat-Nya, di mana kemungkinan jika hal itu tidak terjadi dalam kehidupan Yusuf mungkin keluarganya akan lenyap semuanya. Tetapi Allah selalu merancangkan segala sesauatu demi kebaikan setiap orang.

Jika kita melihat pada masa sekarang ini, pengampunan itu memang tidak hal yang mudah dilakukan oleh setiap orang tetapi, ketika kita sudah menyadari akan pengampunan yang Allah berikan kepada kita, kita akan menyadari bahwa kita juga harus bisa mengampuni orang lain. Oleh karena itu, kita haruslah menjadikan pengampunan itu adalah pekerjaan yang mulia yang Tuhan berikan untuk setiap orang yang percaya kepada-Nya. Pengampunan itu haruslah bisa kita terapkan dalam kehidupan kita. Kita harus terlebih dahulu mau mengampuni orang lain dan ketika kita juga memiliki kesalahan kepada orang lain kita harus mau mengakui kesalahan tersebut supaya kita tidak hanya mengatakan orang lain mengakui kesalahan sementara ketika kita yang melakukan kesalahan kita tidak mau mengakui. Kita yang seharusnya terlebih dahulu melakukan pengampunan tersebut baru kita bisa mengatakannya kepada orang lain. Kita harus memulai dari diri kita sendiri terlebih dahulu baru kepada orang lain.